Seluruh Indonesia
Seluruh Indonesia
Sampai dengan Tanpa Batas Waktu
170 calon santri tunarungu tidak bisa belajar karena keterbatasan ruang kelas dan asrama. Bantu mereka bisa belajar di Pesantren Tahfidz Tunarungu Abata.
Seluruh Indonesia
Sampai dengan Tanpa Batas Waktu
Saat ini, 170 anak tunarungu terpaksa harus menunggu untuk bisa belajar di Pesantren Tahfidz Tunarungu Abata, seperti 58 anak tunarungu lain yang beruntung sudah lebih dahulu belajar membaca dan menghafal Al Qur'an di sana.
Setiap bulan, Pesantren Abata mendapat permintaan dari orang tua di berbagai daerah di Indonesia, berharap anak mereka bisa mondok di Pesantren Abata. Bukan hanya karena Pesantren Abata menyelenggarakan pendidikan 100% gratis, tetapi karena dapat dikatakan tidak ada Pesantren Tahfidz selain Abata yang mengajarkan anak tunarungu membaca dan menghafal Al Qur'an dengan lisan (bacaan), bukan dengan bahasa isyarat tangan.
Pada tanggal 18 Maret 2023 yang lalu, Pesantren Abata menyelenggarakan Wisuda Tahfidz Tunarungu, sebuah prestasi besar bagi para Santri dan Yayasan Abata Indonesia. Wisuda itu juga menjadi sebuah kebahagiaan bagi para donatur Pesantren Abata, karena apa yang mereka sedekahkan untuk para Santri Tunarungu membuahkan hasil, menjadi amal jariyah yang terus mengalir.
Kami mengharapkan bantuan Anda. Ratusan orang tua yang menginginkan anaknya mendapat pendidikan di Pesantren Abata juga sangat mengharapkan bantuan Anda.
Kapasitas Pesantren Abata tidak mampu menampung 170 anak-anak tunarungu yang sekarang menunggu untuk bisa mulai belajar di sana. Masa depan mereka bisa jadi tergantung dari kebaikan hati Anda untuk bersedekah membantu kami membangun ruang kelas dan asrama.
Hanya dengan Rp 100 ribu Anda sudah bisa membantu mewujudkan pendidikan terbaik untuk anak-anak Tunarungu di Pesantren Abata.
